SISTEM EKONOMI INDONESIA
1.1 Pengertian Sistem
Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu “organisasi
besar” yang menjalin berbagai subjek atau (objek) Serta perangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat
berupa orang-orang atau masyarakat, untuk sistem sosial atau sistem
kemasyarakatan;makhluk-makhluk hidup daan benda alam,untuk sesuatu sistem
kehidupan atau sistem lingkungan;barang atau alat,untuk suatu sistem peralatan;
data, catatan, atau kumpulan fakta,untuk suatu sistem informasi;atau bahkan
kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Himpunan subjek atau himpunan objek tadi baru
membentuk sebuah sistem jika lengkap dengan perangkat kelembagaan yang mengatur
dan menjalin tentang bagaimana subjek/objek yang ada bekerja,berhubungan dan
berjalan atau dijalankan.Keserasian hubungan antarsubjek (antar objek) termasuk
bagian atau syarat sebuah sistem karena,sebagai suatu “organisasi”,setiap
sistem tentu mempunyai tujuan tertentu.guna membentuk dan memlihara keserasian
itu maka diperlukan kaidah atau norma-norma tertentu yang harus dipatuhi oleh
subjek-subjek (objek-objek) yang ada dalam bekerja dan berhubungan satu sama
lain.
Kaidah atau norma dimaksud bisa berupa aturan dan peraturan ,baik yang tertulis maupun tidak tertulis,untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antara orang.contohnya aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan,peraturan-peraturan dalam suatu sistem politik atau pemerintah. kaidah itu juga bisa berupa ketentuan-ketentuan teknis untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar komponen sebuah alat atau perlengkapan.
Kaidah atau norma dimaksud bisa berupa aturan dan peraturan ,baik yang tertulis maupun tidak tertulis,untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antara orang.contohnya aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan,peraturan-peraturan dalam suatu sistem politik atau pemerintah. kaidah itu juga bisa berupa ketentuan-ketentuan teknis untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar komponen sebuah alat atau perlengkapan.
Sebuah sistem juga bukan sekedar himpunan
kaidah atau norma (misalnya kitab undang-undang hukum perdata,kumpulan
peraturan kepegawaian). Bahkan pula sekedar kumpulan lembaga/badan/organisasi
(misalnya asosiasi eksporter produk-produk tekstil atau pertserikatan bangsa-bangsa).
Sebuah sistem adalah jalinan semua itu,mencakup subjek(objek) dan perangkat
kelembagan yang membentuknya.
Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya
senantiasa merupakan bagian dari sebuah supersistem.yakni sebuah sistem lebih
besar ke mana ia (bersama dengan beberapa sistem lain)menginduk. Bisa karena
lembaga atau wadah dimana kedua sistem itu terbentuk sama,bisa pula karena
kaidah untuk sistem yang satu juga berlaku kaidah di dalam sistem lain.
Bagaimana perekonomian sebuah negeri berjalan atau dijalankan, turut di
pengaruhi oleh bagaimana politik kekuasaan di negara itu diterapkan, ikut
ditentukan oleh bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa tersebut.
1.2 Sistem Ekonomi dan
Politik
Dumairy
(1996), sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan.
Sistem ekonomi:
a.
Subyek/obyek:
manusia (subyke) dan barang ekonomi (obyek)
b.
Perangkat
kelembagaan: lembaga ekonomi formal dan non formal dan cara serta mekanisme
hubungan
c.
Tatanan:
hukum dan peraturan perekonomian
Sheridan (1998), economic system refers to the way people perform economic
activities in their search for personal happiness.
Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu organisasi
yang terdiri dari sejumlah lembaga/pranata (ekonomi, sosial dan ide) yang
saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah pemecahan masalah pokok setiap
perekonomian... produksi, distribusi, konsumsi.
Sanusi (2000), perbedaan antar sistem ekonomi dilihat
dari ciri:
a.
Kebebasan
konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan
b.
Kebebasan
masyarakat memilih lapangan kerja
c.
Pengaturan
pemilihan/pemakaian alat produksi
d.
Pemilihan
usaha yang dimanifestasikan dalam tanggungjawab manajer
e.
Pengaturan
atas keuntungan usaha yang diperoleh
f.
Pengaturan
motivasi usaha
g.
Pembentukan
harga barang konsumsi dan produksi
h.
Penentuan
pertumbuhan ekonomi
i.
Pengendalian
stabilitas ekonomi
j.
Pengambilan
keputusan
k.
Pelaksanaan
pemerataan kesejahteraan
Sistem ekonomi adalah suatu
sistem yang mengatur menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan, dalam suatu tatanan kehidupan.Perangkat kelembagaan dimaksud
meliputi lembaga-lembaga ekonomi(formal maupun nonformal); cara kerja mekanisme
hubungan hukum dan peraturan-peraturan perekonomian serta kaidah dan
norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis);yang dipilih atau diterima
atau diterapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan
berlangsung.
Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supersistem kehidupan masyarakat.ia merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu negara.pelaksanaan suatu sistem ekonomi tertentu di sebuah negara akan berjalan mulus jika (baca);jika n hanya (jika) lingkungan kelembagaan masyarakatnya mendukung.
Di dunia ini terdapat kecenderungan umum bahwa sistem ekonomi si sebuah negara “bergandengan tangan” dengan sistem politik di negara bersangkutan,ideologi ekonomi berjalan seiring dengan ideologi politik.secara umum,antara unsur-unsur sistem ekonomi dan unsur-unsur sistem politik dapat ditarik benang merah sebagai berikut:
Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supersistem kehidupan masyarakat.ia merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu negara.pelaksanaan suatu sistem ekonomi tertentu di sebuah negara akan berjalan mulus jika (baca);jika n hanya (jika) lingkungan kelembagaan masyarakatnya mendukung.
Di dunia ini terdapat kecenderungan umum bahwa sistem ekonomi si sebuah negara “bergandengan tangan” dengan sistem politik di negara bersangkutan,ideologi ekonomi berjalan seiring dengan ideologi politik.secara umum,antara unsur-unsur sistem ekonomi dan unsur-unsur sistem politik dapat ditarik benang merah sebagai berikut:
KUTUB A
|
KONTEKS
|
KUTUB Z
|
Liberalisme
|
Ideoligi politik
|
Komunisme (menghapus hak perorangan)
|
Demokrasi
|
Rejim pemerintahan
|
Otokrasi atau
otoriter (kekuasaan tak terbatas)
|
Egaliterisme(Berderajad sama)
|
Penyelenggaraan kenegaraan
|
Etatitsme(Lebih mementingkan negara)
|
Desentralisme
|
Struktur birokrasi
|
Sentralisme
|
Kapitalisme
|
Ideologi ekonomi
|
Sosialisme
|
Mekanisme pasar
|
Pengelolaan ekonomi
|
Perencanaan terpusat
|
Perbedaan sistem ekonomi suatu negara dapat ditinjau dari
beberapa sudut:
a. Sistem kepemilikan sumber daya atau faktor-faktor
produksi
b.
Keleluasaan
masyarakat untuk berkompetisi dan menerima imbalan atas prestasi kerja
c.
Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan
kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya
1.3 Kapitalisme dan
Sosialisme
Secara garis besar didunia ini pernah
dikenal dua macam sistem ekonomi yang ekstrem, sistem ekonomi kapitalis dan
sistem ekonomi sosalis.Sistem ekonomi kapitalis mengakui pemilikan individual
atas sumber daya sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi,tidak terdapat
kekangan atau batasan bagi orang perorangan dalam menerima imbalan atas
prestasi kerjanya.prinsip “keadilan”yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis
ialah “setiap orang menerima imbalan bedasarkan prestasi kerjanya”. Sistem
ekonomi sosialis adalah sebaliknya sumber daya ekonomi atau faktor produksi
diklaim sebagai milik negara,sistem ini lebih menekankan pada kebersamaan
masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
Dalam terminology teori mikro
ekonomi,sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang
menyadarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar prinsip laissez
faire(persaingan bebas),myakini kemampuan “the invisble band”dalam menuju
efisiensi ekonomi.
Sistem ekonomi negara-negara Eropa
Barat (yang sistem politiknya liberal demokratis)indetik dengan yang dijalankan
oleh Amerika Serikat , umumnya kapitalisme.semasa “perang dingin” Amerika
Serikat dan sekutunya di eropa barat dikelompokan sebagai blok barat,sedengkan
Uni soviet dan sekitarnya di Eropa timur digolongkan sebagai Blok timur.
Sistem ekonomi campuran pada umumnya
diterapkan negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ketiga,banyak pula
negara berkembang yang goyah meramu campuran kedua ini.sistem ekonomi campuran
yang berkembang yang diterapkannya ibarat pendulum(bandul jam
dinding);kadang-kadang condrong kapitalistik,sementara di lain waktu cenderung
sosialistik,mengikuti rejim pemerintah yang sedang berkuasa.
Sistem Ekonomi yang esktrim:
a.
Sistem ekonomi kapitalis
·
Pengakuan
terhadap kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi
·
Kompetisi
antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha
untuk mengejar keuntungan
·
Tidak
batasan bagi individu dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya
·
Campur
tangan pemerintah sangat minim
·
Mekanisme
pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi
·
USA
b.
Sistem ekonomi sosialis
·
Kepemilikan
oleh negara terhadap sumber ekonomi
·
Penekanan
terhadap kebersamaan dalam menjalankan dan memajukan perekonomian
·
Imbalan
yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
·
Campur
tangan pemerintah sangat tinggi
·
Persoalan
ekonomi harus dikendalikan oleh pemerintah pusat
·
USSR
c.
Sistem
ekonomi campuran
·
Kepemilikan
oleh individu terhadap sumber ekonomi diakui negara
·
Kompetisi
antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha
untuk mengejar keuntungan
·
Imbalan
yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
·
Campur
tangan pemerintah hanya untuk bidang tertentu seperti bidang yang diperlukan
oleh seluruh masyarakat (listrik dan air)
·
Mekanisme
pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan beberapa hal perlu adanya
campur tangan pemerintah
1.4 Persaingan Terkendali
Untuk
mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan
faktor-faktor tersebut diatas.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali);
a. Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia
mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD
45.
b. Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam
meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi
pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka
prioritas usaha.
c. Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh
individu atas prestasi kerja dan badan
usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan
hukum perburuhan.
Pengelolaan ekonomi
tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam
perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu
meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.Referensi:
Komentar
Posting Komentar